“Berangkat
dari status anak yatim pada usia 2 tahun. Setelah menyelesaikan SMA tahun 1994,
karena tiada biaya, 7 tahun ia menjadi pengangguran sambil bekerja serabutan
mulai dari pekerja bangunan sampai menjadi pedagang ayam potong di Ulee Kareng
Banda Aceh. Baru kemudian pada tahun 2001 atas dorongan salah seorang Kepala
Desa di Ulee Kareng ia melanjutkan studi sampai S3”
Hidup adalah perjuangan, dalam
berjuang harus dimulai dari mimpi dan kerja keras. Tak terkecuali bagi Musriadi
Bin Aswad. Lelaki kelahiran Ilie Ulee Kareng Banda Aceh, 25 Agustus 1976, tak
menyangka bisa melanjutkan studi sampai jenjang S3.
Pasalnya sejak tamat SMA tahun 1994,
Musriadi tak langsung melanjutkan studi ke jenjang S1. Melainkan memilih kerja
membantu ibunya untuk biaya pendidikan adik-adiknya. Selama menjadi
“penganggur” itu, Musriadi bekerja apa saja, mulai dari pekerja bangunan,
kernet labi-labi, penjahit sepatu sampai menjadi pedagang ayam potong.
“Dari semua itu, saya terus bekerja
keras, saya bermimpi untuk hidup selalu bermakna bukan saja untuk diri saya,
tapi masyarakat secara umum” Katanya.
“Bagi saya, eksistensi kehidupan
kita harus bermakna bagi semua orang, dengan sikap saling hormat menghormati.
Karena saya sudah merasakan hidup dibawah menjadi pekerja yang kadang-kadang
orang tak menghormati kita ketika berada di level bawah” Lanjutnya.
Dari itu, Musriadi memasang mimpinya
untuk dapat hidup selalu bermakna bagi orang disekitarnya. Ia membangun mimpinya
dengan melanjutkan studi S1 pada tahun 2001 di Universitas Serambi Mekkah
setelah menjadi “penganggur” selama 7 tahun sejak selesai SMA Negeri 4 Banda
Aceh sekarang SMA Negeri I Krueng Barona Jaya.
Ia tidak main-main dengan mimpinya,
4 tahun kemudian ia menjadi sarjana S1. Sejurus kemudian ia lanjutkan ke
jenjang S2 bidang Manajemen Pendidikan di Universitas Syiah Kuala. Tak
tanggung-tanggung, ijazah S2 ia peroleh 18 bulan. Menjadi inspirasi tersendiri
bagi mahasiswa lain ketika itu.
“Dari awal saya berdoa, supanya
pendidikan S2 selesai tepat waktu, alhamdullah S2 dapat saya selesaikan dalam
kurun waktu 18 bulan” Katanya.
Buah dari kerja keras dan
ketekunannya, Musriadi salah satu putra Aceh yang selalu mendapatkan beasiswa
dalam menempuh studi, baik dari S1, S2 maupun S3. Itu semua ia lakukan bukan
hanya harus belajar yang tekun, tapi usaha untuk mendapatkan beasiswa itu penuh
dengan lika-liku dan optimisme.
Dalam bidang organisasi, Musriadi salah
satu putra Ulee Kareng Banda Aceh yang patut dibanggakan. Pasalnya jiwa sosial
untuk pengabdian dia kepada masyarakat bukan saja ditribusi melalui jalur
akademis, tapi juga dengan jalur organisasi. Musriadi terlibat aktif di
sejumlah organisasi baik yang bersifat kepemudaan, agama dan sosial dengan
skala regional dan nasional.
Hal ini, dibenarkan oleh Jalaluddin
(Kandidat Doktor Bidang Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Medan). Bagi
Jalaluddin, Musriadi memiliki semangat juang, motivasi, pekerja keras dan
sahabat yang setia dalam setiap organiasi. “Musriadi memiliki semangat kerja
yang luar bisa untuk melawan kehidupannya masa silam yang terpuruk. Karena
semangat itu, saat kini menjadi salah satu putra Banda Aceh asli yang
diperbincangkan eksistensi baik dari segi akademis maupun dalam organisasi
sosial keagamaan” ujar Jalaluddin yang setia menjadi koleganya sejak masih
sama-sama masa studi SI dulu..
Keluarga
Istri : Yenni Ulfiana,
S.Pd.I
Anak : 1. Muhammad Rayyan ( 6 tahun)
2. Jihan Khansa (1 tahun)
Sejarah Organisasi
- Wakil Ketua KNPI Kota Banda Aceh
- Ketua DPD forum Purna SP3 (Sarjana Penggerak
Pembangunan Pedesaan) Provinsi Aceh
- Wakil Sekretaris Badko HMI Provinsi Aceh
- Wakil Ketua Gerakan Pemuda Anti Korupsi (Gepak)
Provinsi Aceh
- Bendahara Umum Forum Pemuda Produktif (FPP) Provinsi
Aceh
- Sekretaris Umum Lembaga Pendidikan Keotaradja (LPK)
Provinsi Aceh
- Sekretaris umum Farum Mahasiswa Magister Administrasi
Pendidikan Unsyiah.
Penghargaan
- Penerima Beasiswa Nurani Dunia, tahun 2004
- Penerima Beasiswa BPPS (Beasiswa Pendidikan Pasca
Sarjana), Dikti, Program S2 di Universitas Syiah Kuala, tahun 2008-2010
- Penerima Beasiswa BPPS (Beasiswa Pendidikan Pasca
Sarjana), Dikti, Program S3 di Universitas Negeri Medan, tahun 2012-sekarang)
- Penerima Penghargaan Bidang Sarjana Penggerak Pembangunan
Pedesaan di Kementerian Pemuda dan Olah Raga RI.
- Penerima Hibbah Penelitian Fundamental dari Kementerian
Pendidikan Nasional RI.
Musriadi Aswad, M.Pd
Kandidat Doktor Bidang Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Medan.